Sunday, May 23, 2010

Biografi Imam Al Ghazali *

Dia adalah 'pemimpin yang agung', Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Abu Hamid ath Thusi al Ghazali, Hujjatul Islam. Dilahirkan pada tahun 450 H. Ayahnya bekerja sebagai pemintal bulu domba lalu menjualnya. Ketika mendekati hari kematiannya (Ayahnya), sang ayah menyerahkan dirinya dan saudaranya, Ahmad, kepada seorang temannya, seorang ahli tashawwuf yang baik, dimana dia mengajar dan kemudian menunjukkan keduanya (Al Ghazali dan Ahmad saudaranya) terhadap sebuah madrasah agar keduanya dapat belajar di sana, setelah teman ayahnya tersebut merasa tidak sanggup lagi membimbing kedua anak itu.
Al Ghazali mengembara ke berbagai negara untuk menuntut ilmu pengetahuan. Kemudian dia menetap bersama Imam Al Haromain Al Juwaini di Naisabur, sampai dia selesai mempelajari tentang al hikmah, filsafat, khilafiah, diskusi dan dialektik. Tentang berbagai ilmu pengetahuan ini, beliau telah mengarang banyak kitab dalam kajian dan karangan yang baik.

Setelah wafatnya Imam Al Haromain, menteri Nidham Al Mulk dan Nadhir umum menghendaki beliau menggantikan kedudukannya, dimana hal ini memaksa terjadinya sebuah kesalahfahaman. Kemudian dia menuju kota Baghdad dan mengajar di madrasah An Nidhamiyah, dimana beliau membuat kagum semua orang dengan indahnya ucapan, sempurnanya keutamaan dan fasihnya lisan. Beliau menunaikan tugas mengajar ini dalam beberapa saat saja, kemudian menuju Baitulloh untuk menunaikan ibadah haji. Kemudian menuju ke negeri Syam (Suriah) dan dia menjadikan saudaranya sebagai pengganti dirinya dalam urusan pendidikan. Dan beliau menyambangi Baitul Maqdis. Lalu beliau kembali ke Damaskus dan mengasingkan diri di pojok Masjid Jami' Al Umawi, yang kemudian terkenal dengan Sudut Al Ghazali, dengan mengaitkan tempat tersebut kepada dirinya.
Tentang diri beliau, dalam "Thobaqot"nya Al Asmawy memberikan komentar, "Al Ghazali merupakan seorang imam yang dengan namanya dada akan menjadi lapang dan jiwa-jiwa menjadi dinamis.Dan dengan tulisannya, berhargalah sebuah tempat tinta dan bergoyanglah secarik kertas. Dengan mendengarkannya, menjadi khusuklah suara-suara dan kepala menjadi tertunduk. Poros segala perwujudan dan berkah yang mencakup segala bentuk keberadaan".
Hasil karyanya banyak sekali. Sebagian adalah : Al Mustashfa, Al Mankhul, Syifa ul Alil, Al Basith, Al Wasith, Minhaj al Abidin, Munjiat, Ihya Ulumuddin, dan lain sebagainya yang masih banyak.
Beliau wafat di Thus, pada hari Senin 14 Jumadil Akhir 505 H.


* disadur dari buku "Imam Al Ghazali Berbicara tentang Mahabbah" terbitan CV. Surya Angkasa Semarang, cetakan pertama th. 1995 

No comments: